Jenis-jenis
kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budi daya
yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budi daya ikan yang biasa
dilakukan.
1.
Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu
kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.
2.
Semi intensif, kolam yang di- gunakan adalah kolam yang bagian kolamnya
(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat
dari tanah .
3. Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok .
Jenis-jenis
kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah kolam air
mengalir/running water dengan sumber air berasal dari sungai atau
saluran irigasi di mana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air
yang debitnya cukup besar (50 l/detik) dan kolam air tenang/ stagnant
water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budi daya adalah
sungai, saluran irigasi, mata air, hujan, dan lain- lain tetapi aliran
air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5–5
l/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.
Jenis-jenis
kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasar-kan proses
budi daya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam
antara lain kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam
pemeliharaan/pembesaran, dan kolam pemberokan induk.
Kolam
pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan
induk-induk ikan budi daya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung
kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan
dalam setiap kali pemijahan. Bentuk kolam pemijahan biasanya empat
persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan
ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban.
Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran kolam
pemijahan 3 × 1,5 m dengan kedalaman air 0,75–1,00 m.
Kolam
pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu
mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta
bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari
kotoran atau rumput- rumput liar .
Kolam
penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan,
sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras
agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur
menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan
skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan
larva, ukurannya 3 × 2 m atau 4 × 3 m .
Kolam
pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih
ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi).
Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan
kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional
sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat
tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan .
Kolam
pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan
yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/diangkut ke tempat
yang jauh .
No comments:
Post a Comment